BAB 2 SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
0
PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun
terakhir ini topic keunggulan kompetitif
telah menjadi fokus dalam banyak diskusi. Biasanya, keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik. Akan tetapi, sumber adaya
virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter
diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengkontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan
melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif
perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi
sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi,
pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki
empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Keunggulan yang substansial akan diperoleh oleh perusahaan yang
mencapai koordinasi melalui sumber daya informasi.
Tugas manajemen
pengetahuan (knowledge management)
akan terus-menerus berubah. perusahaan telah menggunakan komputeer sejak tahun
1950-an, dan sejak saat itu pula format data serta teknik-teknik penyimpanan
telah mengalami banyak perubahan.
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
Perusahaan adalah Suatu
sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual. Sistem
fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.
Model sistem umum perusahaan
Model ini menampilkan
arsitektur bagi seluruh jenis organisasi dalam bentuk sebuah sistem dari
lingkungannya, melalui perusahaan dan kembali lagi ke lingkungannya. Model ini
terdiri dari 4 aliran, yaitu:
-
Aliran sumber daya fisik
-
Aliran sumber daya virtual
-
Aliran pengendalian perusahaan
-
Lingkaran umpan balik.
MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK—Manajemen
rantai pasokan
Jalur Yang memfasilitasi
aliran sumber daya fisik dari pemasol kepada perusahaan dan selanjutnya kepada
pelanggan di sebut sebagai rantai
pasokan (Supply chain).Aliran
sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran
tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien, dimana proses ini
disebut dengan manajemen rantai pasokan
(Supply chain management). Proses ni
terdiri dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
-
Meramalkan permintaan pelanggan
-
Membuat jadwal produksi
-
Menyiapkan jaringan transportas
-
Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
-
Menerima persediaan dari pemasok
-
Mengelola persediaan
-
Melakukan produksi
-
Melakukan transportasi sumber daya pada
pelanggan
-
Melacak aliran sumber daya dari pemasok,
didalam perusahaan dan kepada pelanggan.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan
memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan
berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Mereka dapat
mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih
rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar
tertentu.
Satu hal yang tidak
selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan
dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage)
di dalam pasar.
Rantai Nilai Porter
Rantai Nilai Porter
Menurut Porter, sebuah
perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah
nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari
rantai nilai.
Perusahaan menciptakan
nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis: utama
dan pendukung. aktivitas nilai
utama meliputi logistic input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan
dari pemasok, sementara aktivitas nilai
pendukung mencakup infrastruktur
perusahaan.
Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai
perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis
(business partners). mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi,
sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing
bekerja sendirian.
Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif
dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun
operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan
strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan
taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat
menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan
informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan
operasional.
TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional
(multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas
produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak
perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat
memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.
Saat ini, sebaiknya kita
tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di
negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di
negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya
sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),
yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai.
TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
Pengembangan semua jenis
sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem yang
dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi
beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information
system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa
jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang
harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
-
Kendala-kendala Politis
-
Rintangan Budaya dan Komunikasi
-
Masalah-masalah teknologi
-
Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak
Perusahaan
MANAJEMEN PENGETAHUAN
Ketika menajer memutuskan
untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus
mengelola sumber daya-sumber daya informasi tertentu agar dapat meraih hasil
yang diinginkan. Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
• Peranti keras komputer
• Peranti lunak komputer
• Spesialis informasi
• Pengguna
• Fasilitas
• Database
• Informasi
PERENCANAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN
Ketika sebuah perusahaan
mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok
ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan
perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas
presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan
menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat,
komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika
dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat
dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil
inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh
sasaran perusahaan akan tercapai.
Sumber: Sistem Informasi Manajemen
Raymond McLeod edisi 10
0 komentar: