Senin, 08 April 2013

BAB 2 SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

0
05.59
PENDAHULUAN

Selama beberapa tahun terakhir ini topic keunggulan kompetitif telah menjadi fokus dalam banyak diskusi. Biasanya, keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik. Akan tetapi, sumber adaya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengkontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Keunggulan yang substansial akan diperoleh oleh perusahaan yang mencapai koordinasi melalui sumber daya informasi.
Tugas manajemen pengetahuan (knowledge management) akan terus-menerus berubah. perusahaan telah menggunakan komputeer sejak tahun 1950-an, dan sejak saat itu pula format data serta teknik-teknik penyimpanan telah mengalami banyak perubahan.

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
 Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.

 Model sistem umum perusahaan
 Model ini menampilkan arsitektur bagi seluruh jenis organisasi dalam bentuk sebuah sistem dari lingkungannya, melalui perusahaan dan kembali lagi ke lingkungannya. Model ini terdiri dari 4 aliran, yaitu:
 -          Aliran sumber daya fisik
 -          Aliran sumber daya virtual
 -          Aliran pengendalian perusahaan
 -          Lingkaran umpan balik.

 MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK—Manajemen rantai pasokan
Jalur Yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasol kepada perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan di sebut sebagai rantai pasokan (Supply chain).Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien, dimana proses ini disebut dengan manajemen rantai pasokan (Supply chain management). Proses ni terdiri dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
 -          Meramalkan permintaan pelanggan
 -          Membuat jadwal produksi
 -          Menyiapkan jaringan transportas
 -          Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
 -          Menerima persediaan dari pemasok
 -          Mengelola persediaan
 -          Melakukan produksi
 -          Melakukan transportasi sumber daya pada pelanggan
 -          Melacak aliran sumber daya dari pemasok, didalam perusahaan dan kepada pelanggan.

 KEUNGGULAN KOMPETITIF
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

Rantai Nilai Porter
 Menurut Porter, sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis: utama dan pendukung. aktivitas nilai utama meliputi logistic input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, sementara aktivitas nilai pendukung  mencakup infrastruktur perusahaan.

 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.

Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
 Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

 TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL
 Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.
Saat ini, sebaiknya kita tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing. 
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai.

 TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL
 Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
 -           Kendala-kendala Politis
 -           Rintangan Budaya dan Komunikasi
 -          Masalah-masalah teknologi
 -          Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

MANAJEMEN PENGETAHUAN
 Ketika menajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya-sumber daya informasi tertentu agar dapat meraih hasil yang diinginkan. Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
          Peranti keras komputer
          Peranti lunak komputer
          Spesialis informasi
          Pengguna
          Fasilitas
          Database
          Informasi

 PERENCANAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN
 Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.





Sumber: Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod edisi 10

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar: